Hewan Apa yang Rentan Diperas dan Dieksploitasi di Indonesia?

Ketagihan perilaku merampok dan memeras terus terjadi di masyarakat Indonesia. Bukan hanya pada manusia, korban pemerasan pun termasuk pada hewan. Apakah kamu pernah mendengar atau melihat kasus pemerasan terhadap hewan di sekitarmu? Hewan apa yang sering kali menjadi korban pemerasan? Yuk, kita bahas bersama-sama tentang fenomena ini.

Ketika Hewan Jadi Korban Pemerasan

Hewan merupakan makhluk hidup yang juga sering menjadi korban pemerasan oleh manusia. Seperti halnya dengan manusia, hewan juga memerlukan kehidupan yang layak, tanpa adanya penindasan atau pemerasan. Namun, di dunia nyata, hal ini kerap kali terjadi dan mengorbankan berbagai jenis hewan. Berikut merupakan beberapa hewan yang sering menjadi korban pemerasan:

Kucing Hutan

Kucing hutan termasuk dalam salah satu hewan yang menjadi korban pemerasan. Pasalnya, bulunya yang lebat dan indah sering kali menjadi target bagi para pemburu untuk diambil dan dijual dalam bentuk produk kulit. Selain itu, habitat alaminya yang semakin terancam membuat kucing hutan semakin sulit untuk bertahan hidup.

Harimau

Harimau menjadi salah satu hewan yang sering diincar oleh para pemburu liar. Bagi sebagian orang, menjual bagian tubuh harimau seperti kulit dan gigi dapat memberikan keuntungan yang besar. Selain itu, banyak juga orang yang memburu harimau untuk diambil organ tubuhnya yang diyakini memiliki khasiat obat tertentu.

Kelinci

Kelinci menjadi salah satu hewan yang selalu menjadi korban pemerasan. Meskipun kelinci sering dijadikan sebagai hewan peliharaan, namun tidak sedikit pula orang yang memanfaatkan kelinci untuk bisnis kuliner yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, kelinci juga sering dijadikan buruan oleh para pemburu untuk diambil dagingnya.

Badak

Badak merupakan hewan langka yang terancam keberadaannya. Pemburuan badak untuk diambil gadingnya untuk dijual menjadi bisnis yang cukup menguntungkan. Selain itu, badak juga sering dijadikan buruan oleh para pemburu untuk diambil dagingnya atau bahkan menjadi bahan obat-obatan tertentu.

Gajah

Gajah merupakan hewan yang sering menjadi korban pemerasan oleh manusia. Sebagian orang memburu gading gajah untuk diambil dan dijual, bahkan ada yang menggunakan gading tersebut sebagai bahan baku dalam industri berbagai produk. Selain itu, gajah juga sering dipaksa untuk bekerja dalam ranah pariwisata dan pertunjukan sirkus, yang jelas tidak layak bagi hewan tersebut.

Burung

Pemerasan pada burung juga sering terjadi. Ada beberapa jenis burung yang sering dicari untuk diambil bulunya yang indah, atau bahkan dijadikan sebagai barang hiasan untuk dijual. Selain itu, burung juga sering ditangkap untuk diambil telurnya atau bahkan untuk dijadikan buruan bagi para pemburu.

Simpanse

Simpanse juga termasuk dalam salah satu hewan yang sering diambil anak-anaknya atau bahkan dijadikan sebagai hewan peliharaan. Meskipun simpanse merupakan hewan yang terkenal karena kecerdasannya, namun tidak sedikit pula manusia yang memanfaatkan sifat tersebut dengan cara yang salah.

Penyu

Penyu termasuk dalam hewan yang terancam punah akibat pemerasan. Telurnya yang rasanya cukup enak sering diambil oleh manusia untuk dijual atau bahkan dimasak sebagai kuliner unik. Selain itu, penyu juga sering diburu untuk diambil dagingnya atau bahkan untuk diambil cangkangnya.

Jerapah

Jerapah sering kali diambil kulitnya untuk dijual sebagai produk fashion. Selain itu, ada juga orang yang memburu jerapah untuk diambil dagingnya. Padahal, seperti halnya dengan semua hewan lainnya, mereka juga membutuhkan hidup yang layak dan tidak pantas diperlakukan dengan kejam.

Kuda

Kuda terkadang juga menjadi korban pemerasan manusia. Ada beberapa orang yang memanfaatkan hewan ini untuk balap liar atau pertunjukan sirkus yang tidak ramah pada hewan. Bagi mereka, kuda hanyalah alat untuk mencari keuntungan semata.

Memiliki kehidupan yang layak adalah hal yang harus diperoleh oleh semua makhluk hidup, baik manusia maupun hewan. Oleh karena itu, sebagai manusia yang memiliki akal budi lebih, sudah sepatutnya kita menjaga dan melindungi para hewan dari segala bentuk kekerasan, termasuk pemerasan. Semoga kita selalu dapat berperan aktif dalam memelihara keselamatan hewan serta memperjuangkan hak mereka untuk hidup yang lebih baik.

Selain itu, terdapat beberapa faktor yang juga turut memengaruhi kenapa hewan banyak menjadi korban pemerasan. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi di antaranya adalah:

Gaya Hidup Manusia

Tentunya, gaya hidup manusia yang semakin modern dan konsumtif turut berdampak pada lingkungan dan kehidupan hewan di sekitarnya. Semakin banyak manusia yang membutuhkan lahan dan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka semakin terdesak pula habitat hewan. Apalagi jika lahan yang dibutuhkan manusia berada di kawasan hutan atau wilayah yang dihuni oleh hewan liar. Hal ini membuat para penjahat hutan dapat mengambil kesempatan untuk memeras hewan-hewan tersebut dengan dalih perlu melindungi lahan mereka dari ancaman hewan liar.

Tingkat Kerentanan

Hewan-hewan tertentu memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Contohnya adalah wild elephant atau gajah liar, yang merupakan spesies hewan yang terancam punah dan memiliki perlindungan yang minim, sehingga lebih mudah menjadi sasaran para pemeras. Selain itu, kemampuan adaptasi beberapa hewan liar terhadap lingkungan yang baru kurang baik, seperti beradaptasi dengan perubahan musim yang signifikan dan kehilangan habitat aslinya.

Teknologi Pemerasan yang Semakin Canggih

Perkembangan teknologi yang semakin canggih juga membuka peluang bagi para pemeras untuk melakukan tindakan mereka dengan lebih rapi dan tanpa adanya ketahuan. Contohnya, teknologi drone yang memungkinkan pemeras untuk memantau aktivitas hewan dari jauh dan dengan mudah melacak lokasi di mana mereka berada.

Ekonomi dan Pasar Gelap

Pasar gelap menjadi salah satu faktor penting dalah pemerasan hewan liar. Pasar ini memungkinkan para pemeras untuk menjual hasilnya dengan harga yang tinggi, terutama untuk beberapa jenis hewan yang dilindungi dan eksotis yang memiliki nilai jual yang sangat mahal. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemeras untuk terus melakukan tindakan mereka, terlebih lagi jika faktor ekonomi memengaruhi di sini.

Perubahan Iklim dan Lingkungan

Perubahan iklim dan lingkungan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pemerasan hewan liar. Perubahan ini dapat membuat habitat hewan menjadi kurang stabil dan sulit untuk bertahan hidup. Misalnya, jika musim kemarau lebih panjang dari biasanya, maka kekeringan dapat menyebabkan kehabisan air sedang jika ada keberlimpahan cuaca banjir dapat mengganggu kehidupan hewan karena habitatnya rusak secara tiba-tiba.

Kerentanan ataupun Ketergantungan Tempat Tinggal

Semakin menurunnya jumlah tempat tinggal hewan liar ataupun semakin terbatasnya sumber daya alam yang tersedia akan memicu keberadaan hewan liar yang semakin terancam. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak buruk bagi keberlangsungan hidup hewan tersebut.

Perlindungan Terhadap Hewan Liar yang Kurang Memadai

Perlindungan terhadap hewan liar yang kurang memadai juga menjadi salah satu faktor penting penyebab terus meningkatnya kasus pemerasan hewan. Perlindungan seperti ini bisa berhasil dengan adanya peningkatan kebijakan perlindungan hewan dan upaya penolakan terhadap kegiatan pemerasan hewan liar.

Keterbatasan Sumber Daya

Keterbatasan sumber daya seperti tim untuk mengawasi hewan liar termasuk membuat polisi atau petugas satwa liar memiliki keterbatasan kapasitas dalam menguak kasus tersebut. Kendala seperti ini akan sangat sulit untuk diatasi dan mengakibatkan kasus pemerasan hewan liar tidak dapat teratasi dengan optimal.

Pola Pikir Masyarakat

Pola pikir masyarakat adalah faktor penting lainnya yang turut memengaruhi adanya pemerasan terhadap hewan. Terkadang masyarakat tidak tahu jika apa yang mereka lakukan bisa merusak kehidupan serta habitat hewan liar. Menyadarkan masyarakat untuk peduli pada kelestarian hewan dan lingkungan serta pentingnya menjaga keanekaragaman hayati sangat vital dalam mencegah pemerasan hewan liar.

Keterbatasan Sosial Ekonomi dan Pendidikan

Keberadaan para pelaku yang biasanya berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang kurang mampu juga menjadi faktor penyebab terus meningkatnya kasus pemerasan hewan. Terlebih lagi, pendidikan yang terbatas dan kurangnya kesadaran akan adanya hukum yang melindungi hewan liar menjadikan penghalang dalam mencegah kasus pemerasan ini.

Macam-macam hewan yang sering jadi korban pemerasan

Berikut adalah beberapa jenis hewan yang sering menjadi korban pemerasan:

Anjing

Anjing adalah binatang peliharaan yang paling sering menjadi korban pemerasan di negara kita. Anjing yang tidak bisa berbicara akan menjadi sasaran empuk bagi para pelaku pemerasan. Mereka akan diculik dan dijual dengan harga yang cukup tinggi. Pemilik anjing yang kehilangan peliharaannya juga harus ekstra hati-hati jika ingin mencari di pasar hewan, bisa saja anjing peliharaannya sudah dibawa keluar dari daerah yang jauh.

Jenis anjing yang sering diambil oleh para pelaku pemerasan adalah anjing ras, seperti Golden Retriever, Bulldog, Poodle, dan sebagainya. Karena harga anjing ras lebih tinggi dibandingkan dengan anjing campuran.

Kucing

Selain anjing, kucing juga sering menjadi korban pemerasan. Kucing yang diambil oleh para pelaku pemerasan biasanya adalah kucing berjenis Scottish Fold, Persian, Siam, dan lain sebagainya. Kucing yang telah diculik kemudian dijual dengan harga yang cukup tinggi.

Selain itu, ada juga kasus pemerasan kucing liar yang menjadikan kucing sebagai obyek untuk diambil bulu atau diambil organ tubuh yang penting. Kucing yang sudah diperas seperti itu biasanya akan disebar di pasar hewan.

Burung

Di Indonesia, burung masih menjadi hewan yang sering sekali menjadi korban pemerasan. Burung seperti murai batu, cendet, jalak nias, kenari, love bird dan sebagainya menjadi incaran para pelaku pemerasan. Burung yang diculik kemudian dijual dengan harga yang tinggi, tergantung dari keadaan burung tersebut.

Burung-burung yang diambil oleh para pelaku pemerasan biasanya berasal dari habitat burung yang terlindungi. Pegawai dari pihak TN atau BKSDA sudah berusaha keras untuk menjaga burung-burung terlindungi ini, tetapi masih saja ada yang berhasil dicuri oleh para pelaku pemerasan.

Ikan

Selain hewan darat, ikan juga sering menjadi korban pemerasan. Jenis ikan yang sering diambil oleh para pelaku pemerasan adalah ikan hias yang cukup mahal harganya, seperti ikan arwana, ikan discus, ikan louhan dan lain sebagainya.

Ikan-ikan tersebut kemudian dibiarkan hidup di dalam akuarium agar merknya tetap awet, dan akan dijual ketika sudah cukup dewasa. Ada juga kasus di mana ikan-ikan tersebut ditangkap dari alam liar dan kemudian dijual dengan harga tinggi.

Kura-kura

Kura-kura juga termasuk salah satu hewan yang sering menjadi korban pemerasan. Kasus pemerasan kura-kura ini biasanya terjadi di daerah Sulawesi dan Kalimantan. Kura-kura yang diambil kemudian dipelihara terlebih dahulu sebelum dijual dengan harga yang cukup tinggi.

Ada beberapa jenis kura-kura yang sangat populer di pasar hewan, seperti kura-kura darat, kura-kura air tawar, dan kura-kura air laut. Namun, pemerasan terhadap kura-kura ini menjadi keprihatinan karena kura-kura termasuk salah satu hewan yang terancam punah. Dalam tabel dibawah ini, kami telah menyusun beberapa jenis kura-kura yang terancam punah di Indonesia:

Jenis Kura-kura Status Kepunahan
Kura-kura Tempurung Lunak Kritis
Kura-kura Sulawesi Kritis
Kura-kura Sawah Kritis
Kura-kura Batok Kritis

Itulah beberapa jenis hewan yang sering menjadi korban pemerasan. Mari kita selalu menjaga dan melindungi hewan-hewan di sekitar kita. Bagaimanapun juga, hewan juga memiliki hak untuk hidup dan tidak boleh diperas demi keuntungan semata.

Maaf, saya tidak dapat menemukan link yang relevan atau terkait dengan artikel yang diminta karena JSON list yang diberikan kosong. Mohon untuk memberikan JSON list yang benar dan sesuai. Terima kasih.

Sampai Bertemu Lagi

Sekian artikel tentang hewan apa yang selalu menjadi korban pemerasan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu untuk lebih peduli terhadap perlindungan hewan. Jangan lupa untuk berkunjung kembali ke blog ini untuk membaca artikel-artikel menarik lainnya. Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa lagi!

You May Also Like

About the Author: berkahjoe_admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *